Launching Buku Sang Penanti

Launching Buku Sang Penanti
City Ice Cream Cafe, Plaza Medan Fair

Jumat, 31 Desember 2010

Onet on Medan Bisnis Daily


Cerpen berjudul Bungkus
Medan Bisnis
Edisi Minggu, 26 Desember 2010

Jumat, 26 November 2010

Pariwara


Story Teenlit Magazine

Edisi 16/th. II/25 November 2010 - 24 Desember 2010

Judul Novel: Selamat Tinggal, Ca...

Penulis: Onet Adithia Rizlan
Penerbit: Leutika Publisher Jogjakarta

Pesan online via www.leutika.com


Kamis, 05 Agustus 2010

Audisi Penulis Buku Setan 911


Akhir bulan uang pas-pasan, utang menumpuk, debt collector datang! Pertolongan siapa yang bisa diharapkan? Punya tetangga, tapi cueknya setengah mati. Punya mertua, tapi nolongnya setengah hati. Duh, susah! Untungnya punya kenalan dukun. Tinggal datang sambil bawa kembang tujuh rupa, si dukun trus mencet nomor hotline ...Setan 911, udah deh, “Masalah Anda terselesaikan!”
******************************************************8*

Leutikans, di era modern seperti sekarang, setan, jin, tuyul dan sebangsanya ternyata masih menjadi pilihan sebagian orang tuk mengatasi sejumlah masalah, dari yang pengin cari pesugihan, jodoh, hingga cari kesaktian.

Biar gak tambah jauh tersesat, yuk bikin warning buat mereka dan kita sendiri dengan cara mudah:
1. Tulis pengalamanmu tentang:
a. Pesugihan, penglarisan dan sejenisnya.
b. Pelet asmara, pengasihan atau yang serupa dengan itu.
c. Aji kesaktian, bikin kebal tubuh dan selevelnya.
2. Pilih salah satu di antara tiga kategori di atas, kemudian tulis dengan panjang 3—4 hal. A4 spasi 1 ½ Times New Roman 12. Margin default (standar).
3. Harus berupa KISAH NYATA, bisa berupa pengalaman pribadi atau orang-orang terdekat. Boleh pengalaman terlibat langsung atau pengalaman orang terdekat yang terlibat dalam hal2 tersebut. Bagi peserta yang menceritakan pengalaman orang lain, diperbolehkan menggunakan kata ganti orang pertama atau orang ketiga.
4. Tulisan tidak mengandung SARA. Apabila ada penyebutan nama pelaku/tempat/suku mohon untuk disamarkan.
5. Kirim tulisan kamu ke setan911@leutika.com. Jangan lupa, sertakan biodata lengkap (nama asli, nama pena, alamat FB, email, no. hape). Mohon untuk tidak menaruh hasil karya di badan email, jadi file naskah dilampirkan/di-attach. Karya yang masuk ke selain alamat email diatas tidak akan diikutsertakan dalam penjurian.
6. Setiap peserta hanya diperbolehkan mengirim 1 (SATU) karya terbaik.
7. Posting gambar event ini ke wall kamu. Kamu tidak perlu men-tag Leutika tapi boleh ajak2 teman lain :)

Dari event ini, Leutika akan memilih 50 karya terbaik yang akan diterbitkan dalam bentuk buku. Setiap pemenang bakal mendapatkan piagam penghargaan, 1 buku terbit dan hak royalti 10% dari penjualan buku (dibagi jumlah penulis).

Event ini terbuka untuk umum dari tanggal 07 Agustus 2010 hingga 07 September 2010 (jam 24.00 wib). Pengumuman pemenang 20 September 2010 jam 12.00 wib (maklum Lebaran he he)

Setan 911, jangan coba-coba menghubunginya bila tidak mau kena gigitnya!

Kamis, 24 Juni 2010

LOMBA


Kamu penggemar novel? Kali ini, Leutika ingin berbagi kebahagiaan denganmu yang suka baca novel lewat Lomba Tiga Juta dari Tiga Novel.

Caranya gampang!
1. Beli salah satu novel terbitan Leutika: Selamat Tinggal, Ca..., Serong! atau Metamorfosis Gendis.
2. Bikin komen soal novel tsb. dalam 1 (satu) kalimat yang paling bisa menggambarkan novel tersebut. Jadi harus singkat, padat sekaligus dahsyat! Tulis komenmu dalam catatan (notes) FB masing2. Jangan lupa tag 25 teman termasuk Leutika Publisher. Sertakan foto cover novel pilihanmu dan hasil scan/ foto nota pembeliannya.
3. Peserta hanya boleh mengirim 1 komen pilihan, tetapi boleh mengikuti lomba di kategori (judul novel) yg berbeda.

Pemenang
Akan dipilih 6 komen paling singkat, padat sekaligus dahsyat untuk mendapatkan hadiah dari Leutika.
Penilaian oleh redaksi Leutika, bersifat mutlak dan tidak dapat dipertanyakan.

Hadiah untuk 6 Pemenang (2 pemenang tiap kategori novel)
Masing-masing pemenang mendapatkan uang tunai Rp 500.000, 1 t-shirt eksklusif dari Leutika dan 3 buku terbitan Leutika. Hadiah uang akan ditransfer langsung ke rekening masing2. Hadiah T-shirt dan buku akan dikirim langsung ke alamat masing2.


Lomba Tiga Juta dari Tiga Novel berlaku dari tanggal 05 Mei 2010 hingga 15 Juli 2010, pengumuman tangal 20 Juli lewat FB Leutika Publisher dan web leutika.com. Pemenang akan dihubungi lewat telepon.

NB: Novel bisa didapatkan di GRAMEDIA dan TOGAMAS seluruh Indonesia, atau pesan langsung di penerbit Leutika Yogyakarta lewat no. 0878 391 898 03

Senin, 07 Juni 2010

Paris Oh, Paris...

Untukmu, Paris... aku pun kehilangan banyak kata, tapi aku tak pernah kekurangan inspirasi. Kau pertanda dunia. Simbol kefanaan. Aku selalau bertanya-tanya dalam hati, pernahkah kau sebentar saja menoleh ke masa lalu dan berfikir tentang masa depan? Setelah semuanya ini usai, kau mau kemana? Aku yakin kau tak akan mau menjawabnya, karena kau tak mengenalku, betul kan? Paris... Oh, Paris!

Aku di Dadamu...


aku ada di dadamu itu
selalu menemani
diam-diam
tanpa kau sadari
aku adalah
penyelinap
yang selalu datang tanpa kau
minta
tanpa kau kehendaki

Perempuan Ini...


perempuan ini menjelma
dalam imajinasiku
liar
menggeliat
merajam sepi
perempuan ini bukti dari keperkasaan, kekuatan,
kelembutan dan misteri...

Perjudian Hidup


hidup ini
perjudian
bagi para penjudi
tapi
bukankah
hanya kekalahan
yang didapat?


Aku Ingin




aku ingin membakar api
membanjiri samudera
aku ingin menjadi air dan api
membakar, menghanguskan
meredam, menyejukkan
hati
hati
kalian semua...

Dada-dada

Jumat, 21 Mei 2010

bacalah tulisanku
lalu
kau akan temukan
banyak misteri di sana
aku pun selalu
sibuk mencari jawabnya...

Rabu, 27 Januari 2010

Minggu, 17 Januari 2010

Senin, 11 Januari 2010

Sabtu, 02 Januari 2010

Lelaki Pelukis Langit (10 Hari yang Indah... 21 - 31 Desember 2009)

Di atas bukit terhampar taman luas yang penuh dengan lily, rose dan jasmine. Di tempat itu setiap hari aku melukis langit, karena bagiku langit itu harapan, langit itu cita-cita. Hampir di sepanjang hidupku aku tak pernah bisa selesai melukis langit. Entahlah, banyak misteri di langit itu dan aku selalu sibuk mencari jawabnya.

Taman luas yang menghijau tiba-tiba mewangi semerbak, cuaca menjadi cerah tapi sinar matahari terasa sejuk menerpa kulit. Dari kejauhan muncul sosok yang membuatku terpana. Sosok itu datang mendekat.

"Selamat pagi, apa kabar?" sapanya lembut dan ramah.

"Aku baik-baik saja, kamu siapa?" tanyaku heran.

"Aku Bidadari..." jawabnya sambil tersenyum.

Ah, bidadari... Diakah perempuan yang turun dari langit, dari surga? Bisakah aku melukis wajahnya? Tapi apalah artinya lukisan kalau dia sudah sempurna seperti ini. Tidakkah lebih baik aku memilikinya saja.

"Bidadari, kenapa kau begitu di inginkan orang-orang?"

"Karena hatiku..."

"Bolehkah aku memiliki hatimu?"

Bidadari terdiam. Dia menatap mataku dalam-dalam.

"Tapi ada syaratnya."

"Sebutkan Bidadari, apa saja syaratnya." aku kegirangan setengah mati.

"Jagalah ini dan jangan buka penutupnya." bidadari itu memberiku sebuah keranjang berbentuk hati terbuat dari emas bertatahkan permata hijau tosca warnanya.

Kuterima keranjang itu dengan hati gembira. Aku tak perlu lagi melukis langit. Sepanjang hari aku hanya bermain dengan bidadari. Terbang melayang mengitari taman di puncak bukit. Bernyanyi di atas awan dan berkejaran di balik pelangi. Ketika senja menjelang kami turun ke taman. Keranjang di tangan kubuka penutupnya. Di dalam kudapati secarik kertas terbuat dari papyrus bertuliskan : BERAPA USIAMU WAHAI LELAKI PELUKIS LANGIT?

Sontak aku terkejut. Bidadari menatapku masih dengan senyum indahnya.

"Jawablah..." lembut suaranya.

"Usiaku seribu tahun, Bidadari..." jawabku malu.

Bidadari terdiam. Aku menyesal telah membuka penutup keranjang. Pastilah bidadari sedih dan kecewa padaku. Perlahan keranjang kukembalikan pada bidadari.

"Kenapa dikembalikan?" tanya bidadari heran.

Tapi keranjang itu telah kuletakkan dipangkuan bidadari. Seketika itu pula bidadari menghilang, raib bersama warna keemasan mentari senja hari. Ingin aku mengejarnya tapi malam datang menjelang. Taman di atas bukit menjadi gelap pekat. Aku terus mencari-cari, memanggil dan menggapai-gapai.

"Kalau kau rindu padaku datanglah ke tempat ini dan lukislah langit dengan hatimu." suara lembut bidadari terdengar jelas tapi terasa jauh tak terjangkau.

"Bagaimana aku bisa melukis langit dengan hatiku bidadari, kau sudah membawanya?"

Tak terdengar jawaban. Aku terus melangkah, mencari-cari dalam sepi sendiri. Bidadari tak akan pernah kembali dan aku semakin renta menuju tiada. *** rqw